Saat bunga-bunga bermekar kelabu
Dan jalan-jalan kota tertutup kelopak-kelopak berserak
Mungkin,
Serbuk sari tak pernah menyentuh putik-putik itu,
hingga tiap kuntum jatuh tanpa pernah bersentuh
Sungguh,
Inilah musim yang sendu
Kecuali kau datang bersama senyummu
Maka setiap kuntum yang mengabu
‘Kan terbang bersama angin itu
5 comments:
Tulisannya Bgus :)
blog wulan dewatra sudah di follow ni,
jangan lupa followback iaa.
bima20.blogspot.com
trima kasih :D
tulisannya bagus :)
blog wulan dewatra sudah di follow ni, jangan lupa follow back iaa
bima20.blogspot.com
trimakasih :D
Terima kasih Bima sudah suka. Nanti saya jalan-jalan ke blogmu ya :D
Subhanallah... Puisinya, duh "musim rindu" begitu manis Teteh haturkan untuk para pembaca :)
Aku, Sang Penikmat rindu.. Salam rindu untuk Teteh, kita pernah bertemu dalam satu kesempatan mini talkshow di kmpus UPI, walau kita tak bersua..
Terima Kasih, Teteh, sudah menginspirasi :)
Srea^^
Halo, Srea. Saya senang kamu suka. Wah, sayang banget kita ngga ketemu ya. Mungkin lain kali kita bisa bertemu dan ngobrol-ngobrol soal puisi dan kawanannya :)
Post a Comment