Sunday, January 19, 2014

Musim Rindu


Inilah musim yang suram
Saat bunga-bunga bermekar kelabu
Dan jalan-jalan kota tertutup kelopak-kelopak berserak

Mungkin,
Serbuk sari tak pernah menyentuh putik-putik itu,
hingga tiap kuntum jatuh tanpa pernah bersentuh

Sungguh,
Inilah musim yang sendu
Kecuali kau datang bersama senyummu
Maka setiap kuntum yang mengabu
                                     ‘Kan terbang bersama angin itu

5 comments:

heru said...

Tulisannya Bgus :)

blog wulan dewatra sudah di follow ni,
jangan lupa followback iaa.

bima20.blogspot.com

trima kasih :D

heru said...

tulisannya bagus :)

blog wulan dewatra sudah di follow ni, jangan lupa follow back iaa

bima20.blogspot.com

trimakasih :D

Wulandari Putri said...

Terima kasih Bima sudah suka. Nanti saya jalan-jalan ke blogmu ya :D

Unknown said...

Subhanallah... Puisinya, duh "musim rindu" begitu manis Teteh haturkan untuk para pembaca :)

Aku, Sang Penikmat rindu.. Salam rindu untuk Teteh, kita pernah bertemu dalam satu kesempatan mini talkshow di kmpus UPI, walau kita tak bersua..

Terima Kasih, Teteh, sudah menginspirasi :)

Srea^^

Wulandari Putri said...

Halo, Srea. Saya senang kamu suka. Wah, sayang banget kita ngga ketemu ya. Mungkin lain kali kita bisa bertemu dan ngobrol-ngobrol soal puisi dan kawanannya :)